HUBUNGAN INTERPERSONAL

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}

HUBUNGAN INTERPERSONAL

1.     model model hubungan interpersonal .

Hubungan interpersonal  itu dimana kertika kita berkomunikasi.kita bukan hanya menyampaikan isi  pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpesonalnya .jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan conten aja melainkan relationship.

Dari segi psikologi menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal  makin tebuka seseorang mengungkapkan  dirinya

Ada beberapa teori tentang hubungan interpersonal :

1 model pertukaran sosial

2.model peran

3.model intreraksional

 

Model pertukaran sosial ini memandang hubungan interpersonal sebagai transaksi dagang seseorang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.Thibault dan Kelley, dua orangpemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut:

Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap

individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya

selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan

biaya.

 

Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yangdiperoleh seseorangdari suatu hubungan.

 Contoh Ganjaran dapat berupa uang,

penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya.

Sedangkanyang dimaksud dengan biaya adalah akibat yang negatif yang terjadi dalamsuatu hubungan.

Contoh : Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan

keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan efek efektidak menyenangkan.

 

apa itu Model peran ?

 

Model peran dalam hubungan interpersonal di sini di anggap sebagi panggung sandiwara, di sini semua orang di minta buat memainkan perannya sesuai dengan naskah yang sudah di buat oleh masyarakat .

Contohnya  :  anak sekolah menjalankan perannya sebagai pelajar yang perannya adalah belajar, Ibu yang perannya mengurus keluarga.

Hubungan interpersonal berjalan baik apabila seseorang itu menjalannkan perannya dengan baik sesuai dengan peran yang di jalankan .

 

Model Interaksional

 

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem.Setiap sistemmemiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistemterdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersamasebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderunganuntuk memelihara dan mempertahankan kesatuan.   

Bila ekuilibrium dari sistemterganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonalharus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi danpelaksanaan peranan.

 

Analisis Transaksional

 

Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi. Yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya ber­tujuan untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi (siapa-­siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yangdipertukarkan).Menurut teori analisis transaksional, ketika dua lebih orang bertemu, cepat atau lambat; salah satu dari mereka akan menyapa atau memberikan indikasi lainnya atas kehadiran orang lain. Hal ini disebut  Stimulus Transaksional. Orang lain tersebut kemudian akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan stimulus yangditerima.Respon yang diberikan orang lain tersebut dinamai Tanggapan Transaksional. Orang yang menyampaikan stimulus disebut “agen” dan orang yang merespon disebut “Responden

   

B. Menjelaskan pembentukan kesan & ketertarikan Interpersonal dalam memulaihubungan:Pembentukan kesan sangat penting untuk ada nya ketertarikaninterpersonal ,ada tahap tahapan untuk menjalin hubungan interpersonal antara lain :

 

1.      Pembentukan

                       

Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan.

 

Fase pertama,“fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untukmenangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusahamenggalisecepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila merekamerasa ada kesamaan,mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri.  Menurut Charles R. Berger informasi padatahap perkenalan dapatdikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu:

 a) informasi demografis

 b) sikap danpendapat (tentang orang atau objek)

 c) rencana yang akan dating

 d)kepribadian

 e) perilaku pada masa lalu

 f) orang lain

 g) hobi dan minat

 

 

2. Peneguhan Hubungan

 

Karena hubungan interpersonal tidak bersifat statis ,selalu berubah ,perubahan maka untuk memeihara dan memperteguh hubungan interpersonal ,maka di perlukan adanya tindakan –tindakan tertentu untuk mengembalikannya adanya keseimbangan.

 

 

 

Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu

a.       keakraban

b.      control

c.       respon yang tepat dan

d.      nada emosional yang tepat.

 

Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang.

Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat

tentang tingkat keakraban yang diperlukan.

 

Faktor kedua adalah kesepakatan, tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orangmempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambilkesimpulan, siapakahyang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, dansiapakah yangdominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atautidak ada pihak yang mau mengalah.

 

Faktor ketiga adalah ketepatan respon. Dimana, respon A harusdiikuti oleh respon yang sesuai dari B.

 

Faktor terakhir yang dapat memelihara hubungan interpersonaladalah adanya keserasian suasana emosi ketika komunikasi sedang berlangsung.Walaupun mungkin saja terjadiinteraksi antara dua orang dengan suasanaemosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan stabil. Besarkemungkinan salah satu pihak akan mengakhiri interaksi atau mengubahsuasana emosi.

Jenis Hubungan Interpersonal


         Terdapat beberapa jenis hubungan interpersonal, yaitu :
a) berdasarkan jumlah individu yang terlibat;
b) berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
c)
berdasarkan jangka waktu dan
d) berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman.

Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat, dibagimenjadi 2,yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Apa tu hubungan diad ? Hubungan diadmerupakanhubungan atara dua individu. Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain bersifatdiadik.


        William Wilmot mengemukakan beberapa ciri khas hubungan diad, dimanasetiap hubungan diad memiliki tujuan khusus, individu dalam hubungan diadmenampilkan wajahyang berbeda dengan wajah yang ditampilkannya dalamhubungan diad yang lain, dan pada hubungan diad berkembang pola komunikasi(termasuk pola berbahasa) yang unik/ khas yang akan membedakan hubungantersebut dengan hubungan diad yang lain.


         Apa itu hubungan triad ? hubungan triad merupakan hubungan antara tiga orang.Hubungan triad ini memiliki ciri lebih kompleks, tingkatkeintiman/ kedekatan antara individu lebih rendah, dan keputusan yang diambillebih didasarkan voting atau suaraterbanyak (dalam hubungan diad, keputusandiambil melalui negosiasi).

        Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, dibagimenjadi 2, yaitu hubungan tugas dan hubungan sosial. Hubungan tugas merupakanhubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas,dan lainlain.Sedangkanhubungan sosial contoh adalah hubungan dua sahabat dekat, hubungan duaorang kenalansaat makan siang dan sebagainya.

  Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu juga dibagi menjadi 2,
yaitu hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang.
 Hubungan jangka pendek. Misalnya saling sapa ketika berjumpa di jalan Sedangkan hubungan jangka panjang  misalnyaberupa emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya). Dan karenainvestasiyang ditanam itu banyak maka semakin besar usaha kita untukmempertahankannya. Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal,yaitu:

1. Komunikasi Efektif

    Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antarapemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif—interaktif daninformasi yang disampaikan dan keterlibatan dalam memformulasikan ide ataugagasan secara bersama.

2. Ekspresi wajah

    Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangatmenentukan penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkanakan menunjukkan ungkapan bahagia, mata melotot sebagai kemarahan danseterusnya.

3. Kepribadian
   

    Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin.Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakterdan perilaku.

4. Stereotyping

   

    Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilaiorang lain yangdinisbatkan pada katagorisasi tertentu.

5. Daya tarik
   

    Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang oranglain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dantindakan yang khas. Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akancenderung ditanggapi dan dinilai dengan cara yang menyenangkan dandianggap memiliki sifat yang baik. Meskipun apa yang disebut gagah, cantikatau pandai bergaul belum disepakati, namun sebagian relatif menerima orangsebagai pandai cantik atau gagah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwadaya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebabtanggapan dan penerimaan personal.

6. Ganjaran

    Seseorang lebih menyenangi orang lain yang memberi penghargaanatau ganjaran berupa pujian, bantuan, dorongan moral. Kita akan menyukaiorang yang menyukai dan memuji kita.

7. Kompetensi

    Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya.

Intimasi dan Hubungan Pribadi

     Menurut Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatuhubungan intim adalah sebuah ikatanemosional antara dua individu yang didasarioleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadimasing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagikegemaran dan aktivitas yang sama.Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuktingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannyaterhadap orang lain.

     Intimasi juga adalahsalah satu atribut yang paling menonjol dalam suatu hubungan intimdaripadahubungan pribadi yang lain. Keintiman (intimacy) sangat berkaitan dengan derajatkecintaan, kepercayaan, kepuasan, tanggung jawab dan pengertian pasangandalam hubungan yang dekat (intim).Keintiman juga memberikan sumbangan besar dalam memenuhikebutuhan individu dan keintiman itu pun memberikan efek positif pada kebaikanpasangan dalam suatu hubungan pertemanan (Prager & Buhrmester dalamuntuk mejalin hubungan pribadi diperlukan adanya intimacy.

     Cinta interpersonal membutuhkan tiga hal: Intimacy, Passion, dan Commitment. Perasaandekat dan nyaman muncul dari kualitas kebersamaan yang bagus. Keberasamaan yangmenciptakan Intimacy dan kenyamanan ini adalah sebuah wujud awal dari cinta yang seringdisebut sebagai persahabatan atau pertemanan (Liking/Friendship).

     Proses pendekatan itu proses dimana kebersamaan yang menciptakan Intimacy dan kenyamanan yang merupakan wujud awal cintaJika Intimacy, Passion, dan Commitmentterpenuhi, maka sebuah hubungan akan menjadi sempurna karena dliliputi oleh cinta yangmenyeluruh (Consummate Love). Namun, keadaan yang penuh cinta yang menyeluruh inibisa berlangsung selamanya dan bisa juga tidak. Kenapa? Semua bergantung pada prosesmemelihara tiga hal tersebut yang dipenuhi berbagai rasa, mulai dari sedih, gembira, puas,kecewa, rindu bahkan bosan.

 

      Ketika Intimacy yang hilang, maka yang terjadi adalah cinta absurd (Fatuous Love).
Apa itu fatuos love /cinta absurd ?
, Cinta absurd adalah cinta yang bersandar pada Passion dan Commitment.  seperti mempertahankan pernikahan atau berpacaran karena teman, orangtua, usia, dan motivasi dari luar lainnya.
 
     Hanya saja, ada motivasi pada ketertarikan pribadi dan fisik, dan Comitment yang tidakbertujuan menjaga hubungan, tapi lebih bertujuan mengejar materi atau kekuasaan. Cinta inimenjadi absurd karena hal yang paling awal tidak ada lagi.Hilangnya Intimacy terjadi, juga karena respon yang tidak tepat terhadap rasa yang menyertai sebuah hubungan, seperti sedih, gembira, puas, kecewa, rindu bahkan bosan.

 

 

SUMBER :

Aronson ,Elliot .(2005).social psychology .upper saddle river :person prentice hall

Hall, S Calvin., Lindzey , Gardner., (2009). teori – teori psikodinamika, yogyakarta:kanisius

http://novitaella.blogspot.com/2012/04/model-model-hubungan-interpersonal.html

 

Intimasi dan Pertumbuhan


     Untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akanbertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kitasesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri.Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Bagaikan mengulitilapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kitasecara utuh kepada pasangan kita.
     Keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati, dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kitamenjadi tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan dan dukungan ada didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk bisa terbuka terhadap pasangan kita. Hal ini dapat disebabkan karena :
(1) kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh;
(2) kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki  pernikahan;
(3) kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang
 

      rahasia;
(4) kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup; (5) kita memulai pacaran
 

      bukan dengan cinta yang tulus . Dalam hal inilah keutamaan cinta dibutuhkan.

 

Sumber :

Sarwono, sarlito. (2011), Psikologi Sosial, Salemba Humanika: Jakarta.

http://arsip.uii.ac.id/files//2012/08/05.2-bab-2137.pdf
http://shafashan15.blogspot.com/2012/04/hubungan-interpersonal.html
http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/hubungan-interpersonal.htm
http://www.psychologymania.com/2013/04/teori-hubungan-interpersonal.html
http://pemulihanjiwa.com/teori-teori-hubungan-interpersonal-2.html
http://whatsupdee.blogspot.com/p/model-hubungan-interpersonal.html

http://yangmayy.blogspot.com/2013/04/tulisan-5-kesehatan-mental.html

 

 

 

 

 

 

 

 

PENYESUIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN

TULISAN 1

A. PENYESUAIAN DIRI

Penyesuaian diri alih bahasa dari adjustment,yang dilakukan manusia sepanjang hayat. Karena pada dasarnya manusia ingin mempertahankan eksistensinya,sejak lahir berusaha memenuhi kebutuhan yaitu kebutuhan fisik,pkisis, dan social. Sebagaimana dikemukakan lazarus(1961), adjustment involves a reaction of the person to demand imposed upon him. Demikian pula pendapat Thordike dan Hogen yang disitir oleh Mustafa fahmi (1977) sebagai berikut : penyesuaian diri merupakan kemampuan individu untuk mendapatkan ketenteraman secara internal dan hubungannya dengan dunia sekitarnya. Sejak kecil individu belajar bertingkah laku, tingkah laku yang berhasil dalam memenuhi kebutuhannya berarti dapat menyesuaikan diri dan mengalami keseimbangan. Maka, dapat disimpulkan: penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk bereaksi karena tuntunan dalam memenuhi dorongan/kebutuhan dan mencapai ketenteraman batin dalam hubungan dengan sekitar.

a. Penyesuaian Diri yang Berhasil
Penyesuaian diri yang berhasil menurut Winarna Surachmad (dalam siti sundari,1986):

1. Bilamana dengan sempurna memenuhi kebutuhan, tanpa melebihkan yang satu dan mengurangi yang lain.
2. Bilamana tidak mengganggu manusia lain dalam memenuhi kebutuhan yang sejenisnya.
3. Bilamana bertanggung jawab terhadap masyarakat dimana ia berada (saling menolong secara positif).

Penyesuaian diri sebagai usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada dirinya dan lingkungannya. Memenuhi kebutuhan yang tidak berlebihan tidak merugikan orang lain dan wajib menolong orang lain yang memerlukan.

b. Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri yang sempurna, sulit diwujudkan karena banyak faktor yang mempengaruhi sehingga seluruh kebutuhan tidak dapat terealisasi. Penyesuaian diri merupakan suatu proses yang terjadi sepanjang kehidupan(lifelong process). Manusia harus berusaha menemukan dan mengatasi rintangan, tekanan dan tantangan untuk mencapai pribadi yang seimbang. Penyesuaian diri sebagai suatu proses kearah hubungan yang harmonis antara tuntunan internal dan eksternal. Contoh bayi membutuhkan asi dan kasih sayang. Karena tak terpenuhi, bayi berusaha mencari pemenuhan kebutuhan yang tidak wajar untuk pengganti respon yaitu menghisap ibu jari.

. C. . Penyesuaian Diri yang Positif

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan penyesuaian diri agar tercapai keseimbangan. Berhubung kebutuhan manusia sangat banyak dan terjadi dalam berbagai bidang. Wajarlah bila tidak semua penyesuaian berhasil secara positif. Penyesuaian yang positif:
1. Tidak adanya ketegangan emosi, bila individu menghadapi problema, emosinya tetap tenang, tidak panik, sehingga dalam memecahkan problem dengan menggunakan rasio dan emosinya terkendali.
2. Dalam memecahkan masalah tidak menggunakan mekanisme psikologis baik defence mekanisme maupun escape mekanisme, melainkan berdasarkan pertimbangan rasional, mengarah dari masalah yang dihadapi secara langsung dengan segalanya akibatnya.
3. Dalam memecahkan masalah bersikap realistis dan objektif. Bila seorang menghadapi masalah segera dihadapi masalah segera dihadapi secara apa adanya, tidak ditunda-tunda. Apapun yang terjadi dihadapi secara wajar, tidak menjadi frustasi, konflik maupun kecemasan.
4. Mampu belajar ilmu pengetahuan yang mendukung apa yang dihadapi sehingga dengan pengetahuan itu dapat digunakan menanggulangi timbulnya problema.
5. Dalam menghadapi problem butuh kesanggupan membandingkan pengalaman diri sendiri maupun pengalaman oranglain. Pengalaman-pengalaman itu tidak sedikit sumbangannya dalam pemecahan problem.

d. Penyesuaian Diri yang Negatif

Penyesuaian diri yang negatif adalah penyesuaian yang menyimpang dari realita:

1. Yang bersangkutan tidak dapat mengendalikan emosinya. Bila menghadapi problem menjadi panik, sehingga tindakannya tidak sesuai dengan kenyataan.
2. Menggunakan pertahanan diri yang berlebihan, karena berulang kali merupakan kebiasan yang menyimpang dari kenyataan. Karena yang bersangkutan mengalani kegagalan dalam penyesuaian diri memungkinkan mengalami frustasi, konflik maupun kecemasan atau kegoncangan lain.

SUMBER :
Sundari, Siti.(2005). Kesehatan Mental Dalam Kehidupan. Rineka Cipta :
Jakarta

PERTUMBUHAN

Pertumbuhan Pribadi manusia adalah suatu proses organis dan bukan suatu proses mekanis. Kita tidak lagi berbicara tentang membangun, melainkan tentang mengasuh, tidak lagi tentang melekatkan dasar-dasar melainkan tentang menumbuhkan akar-akar, tidak lagi menanamkan melainkan menstimulasi dan menjawab kebutuhan-kebutuhan secara baik.
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya.
Kita sebagai manusia akan selalu mengalami dua aspek pertumbuhan pribadi. Pada satu pihak, kita mempunyai irama dan bobot pertumbuhan pribadi yang sifatnya individual. Irama serta bobot pertumbuhan ini mungkin cepat mungkin lambat, mungkin sehat dan berlangsung secara baik dari tahap yang satu ke tahap lainnya, mungkin sangat menggembirakan dan menghasilkan suatu pribadi yang normal. Namun ada juga orang lain yang irama serta bobot pertumbuhannya kurang baik, kurang sehat, sehingga pribadi yang dihasilkan tidak normal.

Sumber :
Drs. Sunaryo , M.Kes : Psikologi untuk Keperawatan
http://gracekillho.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html

Pertumbuhan (Growth) : cenderung lebih bersifat kuantitatif dan berkaitan dengan aspek fisik. Contoh : Ukuran berat dan tinggi badan, ukuran dimensi sel tubuh, pertumbuhan tulang.

Sumber :

Klik untuk mengakses Materi%20Definisi%20Perkembangan.pdf

ASPEK-ASPEK PERTUMUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan fisik yang terjadi pada diri si anak adalah menyangkut semua organ dan struktur organnya, seperti : organ fisik dalam misalnya jantung, paru-paru, otak dan sebagainya semuanya mengalami perubahan – perubahan secara kuantitatif yaitu semakin besar, semakin banyak, semakin lengkap strukturnya, sehingga si anak tinggi badannya dan pertumbuhannya selesai apabila semua organ fisiknya mencapai kematangan, sehingga anak mencapai kedewasaan fisik.
Adapun perkembangan mental psikologis yang terjadi pada diri si anak adalah mencakup semua aspek mental psikologis anak baik segi pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, sifat sosial, moral, agama, sikap, reaksi dan aspek – aspek mental psikologis lainnya yang semuanya itu melalui proses perkembangan akan mengalami perubahan secara kuantitatif dan kualitatif sehingga si anak bukan saja semakin banyak pengatahuan dan kemampuannya, tetapi juga semakin baik kualitas pengatahuan dan kemampuan yang dimilikinya.
Dengan proses pertumbuhan fisik dan perkembanga mental psikologis yang diperoleh anak secara maksimal dapat diharapkan si anak akan tumbuh berkembang menjadi manusia dewasa yang baik dan berkualitas sebagaimana yang diharapkan dirinya sendiri, juga oleh orang tua dan masyarakatnya.
Guna mewujudkan hasil perkembangan yang sangat diharapkan itu tidak ada cara lain kecuali dengan mengefektifkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab para pendidik (orang tua dan guru) dalam membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak baik dirumah, di luar rumah maupun di sekolah, karena pada hakikatnya memperoleh bimbingan dan pendidikan yang baik itu adalah hak si anak dari pendidiknya.

PERISTIWA PRIBADI PERTUMBUHAN MANUSIA

Peristiwa pertumbuhan pribadi manusia bertolak dari pristiwa awal herediter. Manusia berbentuk dari materil yang lemah. Materil yang dimaksud adalah materil genetis. Pertumbuhan genetis pada manusia tidak jauh berbeda dengan genetis padahewan, karena keduanya merupakan organisme. Setiap organisme tubmuh dari keadaan sederhana dengan satu sel tunggal menjadi banyak sel dan banyak sel dan membentuk organisme yang bersusunan sangat komplek.

CIRI-CIRI PERTUMBUHAN

Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalani hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat
badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
2. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ
manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan,
seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4. Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya
rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.

FAKTOR PENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).
Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi laktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.

a. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupkan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak manusia belum lahir hingga ia dewasa. masa sebelum lahir merupakan pertumuhan dan perkembangan manusia yang sangat komleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap.
Pertumbuhan fisik manusia setelahlair merupakan kelanjutn pertumbuhan sebelum lahir. proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga dari panjang badan semula dn berat badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya. Sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan manusia, dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir atau prenatal) samapi dengan proporsi yang ideal dimasa dewasa.
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak tidak langsung akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsifisik akan memepengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang lain.

b. Kecerdasan (Intelek)
Kecerdasan atau daya piker berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Pertumbuhan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh karena itu seorang manusia akan juga mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya. Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan.
Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan kecerdasan ii ditunjukkan pada prilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu telah mendapatkan proses pertimbangan atau lebih dikenal dengan proses analisis, evaluasi, sampai dengan kemanpuan menarik kesimpulan dan keputusan. Ketika seseorang bisa melakukan peramalan atau perediksi, perencanaan dan berbagai kemampuan analisis dan sintesis, hal ini dikenal dengan perkembangan kognitif.

c. Temperamen (Emosi)
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. kebutuhan setiap orag dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan itu ada yang primer yang harus segera dipenuhi kebutuhannya dan kebutuhan sekunder yang yang pemenuhannya dapat ditangguhkan. Jika kebutuhan primer tidak segera dipenuhi maka seseorang akan merasa kecewa dan sebaliknya.
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian.
Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau prilaku fisik, seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lainnya. Begitu pula sebaliknya seseorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan sebagainya.
d. Sosial
Sejalan dengnan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya dan menjadi dewasa akan mengenal lingkungan yang luas dan mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan oranbg lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia diluar keluarganya. Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat heterogen, namunp pada umumnya setiap anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya. Anak membentuk kelompok sebanya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan kemudian dunia pergaulan yang lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan social. Dalam perkembangannya setiap manusia pada akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.

e. Bahasa
Fungsi bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan.

f. Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi; 1984), bakat mencakup tiga dimensi yaitu: dimensi perceptual, dimensi psikomotor dan dimensi intelektual.
Seseorang yang emilki bakat akan lebih cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olah raga ataupun keterampilan.

g. Sikap, Nilai dan Moral
Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984: 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar kelompok menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaaan pengetahuan (kognitif), penguasaaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomorik.
Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikis manusia, manusia mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan yang dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan prilaku seta tindakan iti masih bersifat “paksaan”. Akan tetspi sejalan dengan perkembangan inteleknya berangsur-angsur manusia mulai berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga dan semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat dan Negara.

SUMBER :
Drs.M.dalyono,Psikologi Pendidikan,Jakarta:Rinka Cipta,2005
http://master-spink.blogspot.com/2011/07/makalah-pertumbuhan-dan
perkembangan.html
http://kelloblack.blogspot.com/2012/03/makalah-perkembangan-dan-pertumbuhan.html
http://ceke-pugsd.blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia.html